Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cedera Fraktur Dalam Berolahraga Penyebab, Gejala, Dan Cara Penanganannya

Berolahraga adalah salah satu kegiatan yang baik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, berolahraga juga memiliki risiko yang harus diwaspadai, salah satunya adalah cedera fraktur. Cedera fraktur adalah kondisi di mana tulang mengalami patah atau retak akibat tekanan atau benturan yang terlalu kuat. Cedera fraktur dapat terjadi pada berbagai jenis olahraga, seperti sepak bola, basket, voli, lari, sepeda, atau senam.

Cedera Fraktur Dalam Berolahraga Penyebab, Gejala, Dan Cara Penanganannya
 

Cedera fraktur dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, perdarahan, memar, dan gangguan fungsi anggota gerak yang terkena. Cedera fraktur juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti infeksi, peradangan sendi, kerusakan saraf atau pembuluh darah, atau deformitas tulang. Oleh karena itu, cedera fraktur harus segera ditangani dengan tepat agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan kualitas hidup.

Penyebab Cedera Fraktur dalam Berolahraga

Cedera fraktur dalam berolahraga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Trauma langsung: yaitu ketika tulang mendapat benturan atau tekanan yang terlalu kuat dari luar, misalnya saat jatuh, terjatuh oleh lawan, atau tertabrak benda keras.
  • Trauma tidak langsung: yaitu ketika tulang mengalami tekanan atau tarikan yang berlebihan dari otot atau ligamen yang melekat padanya, misalnya saat melakukan gerakan yang tiba-tiba, berputar, atau melompat.
  • Kekuatan tulang yang rendah: yaitu ketika tulang tidak memiliki massa atau kepadatan yang cukup untuk menahan beban atau tekanan yang diberikan padanya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor usia, jenis kelamin, nutrisi, penyakit kronis, obat-obatan tertentu, atau kurangnya aktivitas fisik.

Cedera fraktur dapat terjadi pada tulang mana saja di tubuh. Namun, beberapa tulang yang lebih sering mengalami cedera fraktur dalam berolahraga adalah tulang pergelangan tangan, jari tangan, lengan bawah, bahu, panggul, paha atas (femur), lutut (patela), kaki bawah (tibia dan fibula), dan jari kaki.

Gejala Cedera Fraktur dalam Berolahraga

Gejala cedera fraktur dalam berolahraga dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi fraktur. Namun, beberapa gejala umum yang dapat ditemukan adalah:

  • Rasa sakit yang hebat di daerah fraktur
  • Pembengkakan atau peradangan di daerah fraktur
  • Perdarahan atau memar di daerah fraktur
  • Kesulitan atau tidak bisa menggerakkan anggota gerak yang terkena
  • Deformitas atau perubahan bentuk anggota gerak yang terkena
  • Krepitasi atau suara gesekan antara ujung-ujung tulang yang patah

Cara Penanganan Cedera Fraktur dalam Berolahraga

Cara penanganan cedera fraktur dalam berolahraga tergantung pada jenis dan tingkat keparahan fraktur. Namun, beberapa langkah umum yang dapat dilakukan adalah:

  • Memberikan pertolongan pertama: yaitu dengan menghentikan aktivitas olahraga, mengistirahatkan anggota gerak yang terkena, mengompres daerah fraktur dengan es atau kain basah dingin untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan, mengangkat anggota gerak yang terkena lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi perdarahan, dan menstabilkan anggota gerak yang terkena dengan bidai atau penyangga untuk mencegah pergerakan yang dapat memperparah fraktur.
  • Mencari bantuan medis: yaitu dengan segera membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti rontgen, CT scan, atau MRI, untuk menentukan jenis dan lokasi fraktur. Dokter juga akan memberikan obat-obatan, seperti analgesik atau antiinflamasi, untuk meredakan rasa sakit dan peradangan.
  • Melakukan reduksi dan imobilisasi: yaitu dengan menempatkan kembali ujung-ujung tulang yang patah ke posisi semula dan mempertahankannya dengan alat bantu, seperti gips, splint, atau penjepit eksternal. Tujuannya adalah untuk mempercepat penyembuhan tulang dan mencegah komplikasi.
  • Melakukan operasi: yaitu dengan melakukan tindakan bedah untuk memperbaiki tulang yang patah dengan menggunakan alat bantu, seperti plat, sekrup, kawat, atau pin. Operasi biasanya dilakukan jika fraktur bersifat terbuka (kulit robek), kompleks (tulang hancur), atau tidak stabil (tulang bergeser).
  • Melakukan rehabilitasi: yaitu dengan melakukan latihan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi dan kekuatan anggota gerak yang terkena. Rehabilitasi biasanya dimulai setelah fraktur mulai menyatu dan alat bantu dilepas. Rehabilitasi juga meliputi pemberian nasihat tentang nutrisi, olahraga, dan gaya hidup yang sehat untuk mencegah cedera fraktur kembali.

Lama penyembuhan cedera fraktur dalam berolahraga bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi fraktur, usia korban, kondisi kesehatan korban, dan kepatuhan korban dalam menjalani pengobatan dan rehabilitasi. Secara umum, cedera fraktur dapat sembuh dalam waktu 6-12 minggu.

Cara Pencegahan Cedera Fraktur dalam Berolahraga

Cedera fraktur dalam berolahraga dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:

  • Memilih olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi tubuh
  • Menggunakan perlengkapan olahraga yang tepat dan nyaman
  • Melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga
  • Meningkatkan intensitas dan durasi olahraga secara bertahap
  • Memperhatikan teknik olahraga yang benar
  • Menghindari gerakan yang berisiko menyebabkan cedera frakturMengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang
  • Minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi tubuh
  • Menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol, yang dapat melemahkan tulang
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi dan mengobati penyakit yang dapat mempengaruhi tulang, seperti osteoporosis atau diabetes

Cedera fraktur dalam berolahraga adalah kondisi yang dapat menimbulkan rasa sakit dan gangguan fungsi anggota gerak. Cedera fraktur juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk mencegah cedera fraktur dengan melakukan olahraga yang aman dan sehat. Jika cedera fraktur terjadi, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Demikian artikel yang saya buat tentang Cedera Fraktur dalam Berolahraga. Semoga bermanfaat dan informatif. Terima kasih telah singgah di olahraga.web.id. 😊

Post a Comment for "Cedera Fraktur Dalam Berolahraga Penyebab, Gejala, Dan Cara Penanganannya"